Apa Itu Merek Jasa: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Merek Dagang

Apa Itu Merek Jasa? Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Merek Dagang – Merek jasa adalah identitas yang digunakan untuk membedakan layanan dari satu penyedia dengan penyedia lain. Dalam dunia bisnis modern, merek jasa sangat penting karena membantu pelanggan mengenali penyedia layanan yang terpercaya, berkualitas, dan profesional. Berbeda dengan merek barang, fokus merek jasa lebih pada pengalaman, kualitas layanan, dan reputasi. Contohnya layanan konsultasi hukum, layanan kebersihan, hingga marketplace digital semuanya menggunakan merek jasa sebagai identitas mereka.

Di era digital, terutama dengan banyaknya penyedia layanan online dan offline, merek jasa menjadi alat verifikasi penting bagi konsumen. Sebelum memilih layanan, masyarakat biasanya mencari reputasi, review, hingga legalitas merek. Merek jasa yang terdaftar di DJKI (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual) juga memberi perlindungan hukum bagi pemilik usaha agar tidak ditiru atau digunakan pihak lain tanpa izin.

Merek jasa juga memiliki peran strategis dalam pemasaran. Semakin kuat brand awareness sebuah merek, semakin besar peluang mendapatkan kepercayaan konsumen. Itulah sebabnya, banyak penyedia jasa mulai mendaftarkan merek resmi agar lebih profesional dan memiliki nilai komersial jangka panjang. Dengan merek jasa yang jelas dan legal, nilai usaha juga meningkat dan dapat digunakan sebagai aset bisnis.

Pengertian Merek Jasa

Merek jasa adalah tanda pengenal atau identitas yang digunakan untuk membedakan layanan yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan layanan milik pihak lain. Berbeda dengan merek dagang yang melekat pada barang fisik, merek jasa berkaitan dengan layanan tidak berwujud seperti konsultasi, transportasi, perbankan, pendidikan, hingga layanan digital.

Merek jasa berfungsi sebagai alat pembeda di pasar, sehingga konsumen dapat dengan mudah mengenali reputasi, kualitas layanan, serta pihak penyedia jasa yang bertanggung jawab atas layanan tersebut. Dalam konteks hukum di Indonesia, merek jasa memiliki kedudukan yang sama pentingnya dengan merek dagang karena keduanya dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.

Perlindungan ini memberi hak eksklusif kepada pemilik merek untuk menggunakannya, mengelolanya, memberikan lisensi, hingga menggugat pihak lain yang menggunakan merek secara tidak sah. Oleh sebab itu, perusahaan penyedia jasa—baik skala UMKM hingga korporasi besar—perlu memahami pentingnya pendaftaran merek jasa sejak awal.

Beberapa karakteristik utama merek jasa meliputi:
• Berhubungan dengan layanan non-fisik.
• Lebih menekankan kualitas pelayanan dan reputasi.
• Tidak memiliki bentuk barang sehingga pengalaman pelanggan menjadi faktor utama pembeda.

Keberadaan merek jasa menjadi sangat penting di era digital seperti saat ini, ketika persaingan layanan semakin tinggi dan masyarakat semakin selektif dalam memilih penyedia jasa. Proses branding melalui merek jasa bukan hanya untuk perlindungan hukum, tetapi juga membangun kepercayaan dan citra profesional.

Dengan memiliki merek jasa yang unik, legal, dan terdaftar, pelaku usaha memiliki posisi kompetitif yang lebih kuat di pasar, termasuk dalam proses verifikasi marketplace, tender, kerja sama bisnis, dan ekspansi usaha.

Apa Contoh Merek Jasa?

Contoh merek jasa sangat banyak dan hampir mencakup seluruh sektor layanan yang digunakan masyarakat. Merek jasa dapat ditemukan pada bidang teknologi, pendidikan, transportasi, kesehatan, hingga layanan profesional seperti desain grafis dan hukum. Secara umum, merek jasa digunakan untuk memberikan identitas agar pelanggan dapat membedakan satu penyedia layanan dengan penyedia lainnya.

Berikut contoh merek jasa yang umum ditemui:
• Merek marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada
• Merek transportasi online seperti Gojek dan Grab
• Merek layanan pendidikan seperti Ruangguru
• Merek jasa kebersihan, kecantikan, pengiriman, perbankan, dan lainnya
• Merek konsultan hukum atau bisnis

Merek jasa bukan hanya nama brand besar. Pelaku UMKM yang bergerak di bidang layanan seperti laundry, salon kecantikan, barbershop, bengkel motor, jasa ekspedisi, hingga jasa desain pun sudah termasuk dalam kategori ini. Dengan adanya perlindungan merek, penyedia layanan dapat lebih percaya diri menjalankan bisnis tanpa takut ditiru atau dijiplak.

Pendaftaran merek jasa untuk bisnis layanan sangat direkomendasikan karena selain melindungi identitas, juga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Di era kompetitif, memiliki merek resmi menjadi keunggulan tersendiri dalam menghadapi persaingan bisnis.

 

Apa Itu Merek Jasa: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Merek Dagang
Apa Itu Merek Jasa: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Merek Dagang

Apa yang Dimaksud Merek Jasa?

Merek jasa adalah tanda yang digunakan oleh penyedia layanan untuk membedakan jasanya dari layanan lain. Dalam peraturan hukum di Indonesia, merek jasa dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Identitas ini dapat berupa nama, logo, simbol, atau kombinasi keduanya. Tujuannya agar konsumen dapat mengenali reputasi layanan berdasarkan identitas yang konsisten.

Ciri-ciri merek jasa biasanya meliputi:
• Tidak berbentuk produk fisik
• Dihubungkan dengan kualitas layanan dan pengalaman pelanggan
• Mengandung nama, simbol, atau tagline yang mudah diingat
• Digunakan untuk sektor layanan seperti pendidikan, transportasi, digital, keuangan, dan sebagainya

Merek jasa memainkan peran penting dalam pengakuan pasar. Ketika konsumen merasa puas dengan pelayanan, mereka akan mengingat merek tersebut dan kemungkinan besar merekomendasikannya kepada orang lain. Inilah yang menciptakan nilai merek (brand value) dan loyalitas pelanggan.

Dengan mendaftarkan merek jasa secara resmi, pemilik usaha dapat memperoleh perlindungan hukum dan hak eksklusif atas penggunaan mereknya. Perlindungan ini mencegah pemalsuan atau penggunaan tanpa izin yang berpotensi merugikan bisnis.

Apa Saja 10 Contoh Jasa?

Contoh jasa dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam. Hampir semua sektor yang tidak menghasilkan barang fisik termasuk kategori jasa. Perkembangan teknologi juga memperluas definisi jasa, terutama pada platform digital seperti fintech, edukasi online, dan layanan transportasi berbasis aplikasi.

Berikut 10 contoh jasa yang paling umum ditemui:
1. Jasa transportasi (Gojek, Grab, Bluebird)
2. Jasa perbankan dan keuangan
3. Jasa pendidikan dan training
4. Jasa kebersihan dan housekeeping
5. Jasa kesehatan dan klinik
6. Jasa konsultasi hukum dan bisnis
7. Jasa teknologi digital (hosting, aplikasi, platform)
8. Jasa logistik dan pengiriman
9. Jasa periklanan dan digital marketing
10. Jasa kecantikan seperti salon dan skincare treatment

Pengelompokan tersebut juga relevan dengan kelas merek di DJKI. Jika usaha jasa tidak memiliki merek resmi, maka sulit membangun kepercayaan publik. Konsumen modern lebih memilih penyedia layanan yang memiliki brand legal, jelas, dan mudah diidentifikasi.

Dengan memahami jenis jasa, pelaku usaha bisa menentukan kelas yang tepat sebelum mendaftarkan merek. Hal ini penting agar perlindungan merek yang diperoleh sesuai dengan bidang layanan bisnis.

Apa yang Dimaksud Merek?

Merek adalah identitas hukum yang digunakan sebagai pembeda antara satu produk atau jasa dengan produk atau jasa dari pihak lain. Dalam konteks bisnis, merek bukan sekadar nama, tetapi aset legal yang memiliki nilai ekonomi. Merek juga bisa berupa logo, simbol, warna, angka, huruf, suara, hingga kombinasi dari elemen-elemen tersebut.

Elemen penting dalam sebuah merek:
• Memiliki ciri khas
• Tidak menyesatkan konsumen
• Tidak menyerupai merek lain
• Memiliki fungsi pembeda yang jelas
• Mudah diingat dan mudah dikenali

Merek berfungsi sebagai representasi reputasi usaha. Jika pelanggan puas, mereka akan mengasosiasikan pengalaman positif tersebut dengan merek yang digunakan. Sebaliknya, ketika merek tidak dilindungi, risiko sengketa bisnis semakin tinggi.

Karena itu, pendaftaran merek menjadi langkah penting sebagai perlindungan hukum dan penguatan nilai bisnis. Di Indonesia, sertifikat merek memberikan hak eksklusif kepada pemilik untuk menggunakan, melisensikan, atau menuntut pihak yang menggunakan secara ilegal.

Apa Contoh Merek Dagang dan Merek Jasa?

Dalam dunia bisnis, merek terbagi menjadi dua kategori besar, yaitu merek dagang dan merek jasa. Keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan identitas dan pembeda di pasar, namun objek perlindungannya berbeda. Merek dagang digunakan untuk produk fisik atau barang, sedangkan merek jasa digunakan untuk layanan yang tidak berupa bentuk fisik. Pemahaman perbedaan ini penting terutama bagi pelaku usaha yang ingin mendaftarkan mereknya sesuai kelas yang berlaku di DJKI.

Berikut contoh merek dagang dan merek jasa berdasarkan penggunaannya:
1. Contoh Merek Dagang: Aqua, Indomie, Marlboro, Pepsodent, Samsung.
2. Contoh Merek Jasa: Gojek, Shopee, Tokopedia, BCA (banking service), Ruangguru.
3. Merek Hybrid (Barang + Jasa): Apple, Microsoft, Samsung Service Center (karena menyediakan barang dan layanan).

Perbedaan ini juga menentukan kelas merek yang harus didaftarkan. Pemilik usaha yang memproduksi produk fisik harus memilih kelas sesuai jenis barang (misalnya kelas 3 untuk kosmetik, kelas 30 untuk makanan), sedangkan pemilik usaha jasa harus memilih kelas yang sesuai jenis layanan (misalnya kelas 35 untuk retail/marketplace, kelas 41 untuk pendidikan). Dengan memahami contoh dan kategorinya, pelaku usaha dapat menghindari kesalahan saat pendaftaran merek.

Apa Saja Contoh Pemasaran Merek Jasa?

Pemasaran merek jasa memiliki pendekatan berbeda dibanding pemasaran merek dagang karena layanan tidak dapat dilihat, dipegang, atau diuji sebelum digunakan. Oleh karena itu strategi marketing lebih menekankan pada reputasi, kepercayaan, pengalaman pelanggan, dan nilai tambah. Merek jasa harus membangun kredibilitas melalui kualitas pelayanan, testimoni, dan branding yang konsisten.

Berikut beberapa contoh strategi pemasaran merek jasa:
• Branding melalui testimoni pelanggan dan rating online
• Penawaran layanan trial atau konsultasi gratis
• Membangun identitas melalui media sosial dan website
• Mengoptimalkan layanan customer service untuk pengalaman positif
• Memberikan garansi atau jaminan hasil untuk meningkatkan kepercayaan

Pemasaran jasa juga membutuhkan storytelling, profesionalitas, dan bukti sosial (social proof) agar konsumen yakin sebelum menggunakan layanan tersebut. Konsumen cenderung memilih penyedia jasa yang sudah memiliki merek resmi, reputasi baik, dan terbukti memberikan layanan berkualitas.
Dengan strategi pemasaran yang tepat, merek jasa dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperkuat posisi di pasar. Inilah alasan mengapa banyak penyedia layanan kini mendaftarkan merek mereka secara legal untuk memperkuat kepercayaan publik.

Contoh Produk Jasa Adalah?

Produk jasa berbeda dengan produk barang karena tidak berbentuk fisik. Produk jasa dinilai dari manfaat, pengalaman, kenyamanan, dan hasil yang diberikan kepada pelanggan. Karena sifatnya tidak bisa dilihat sebelum digunakan, kepercayaan menjadi faktor utama yang memengaruhi keputusan pembelian.

Berikut 10 contoh produk jasa yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Layanan transportasi seperti ojek online dan taksi
2. Layanan pendidikan seperti kursus dan training
3. Layanan kebersihan rumah dan perkantoran
4. Layanan kesehatan seperti klinik dan konsultasi dokter
5. Layanan pengiriman dan logistik
6. Layanan perbankan dan keuangan
7. Layanan kecantikan seperti salon, spa, hingga klinik estetika
8. Layanan digital seperti hosting dan pembuatan website
9. Layanan hukum seperti firma hukum atau notaris
10. Layanan konsultasi bisnis dan manajemen

Setiap penyedia jasa memiliki karakteristik dan kualitas berbeda, sehingga merek menjadi alat pembeda agar konsumen lebih mudah mengenali penyedia yang terpercaya. Itulah sebabnya banyak bisnis layanan kini mulai memahami pentingnya merek sebagai aset legal yang perlu dilindungi.

Apakah Coca-Cola Merupakan Merek Jasa?

Tidak, Coca-Cola bukan merek jasa, melainkan merek dagang karena produk utamanya adalah minuman yang berbentuk fisik. Coca-Cola merupakan salah satu contoh merek dagang global yang sudah terkenal di seluruh dunia dan didaftarkan dalam kategori barang, bukan layanan. Meski demikian, Coca-Cola juga bisa memiliki merek turunan (sub-brand) dan memperluas ke layanan tertentu seperti event sponsorship, restoran partner, atau layanan distribusi, namun identitas merek utamanya tetap dalam kategori barang.

Coca-Cola menjadi contoh bagaimana merek dagang dapat menciptakan loyalitas dan pengaruh besar melalui branding yang kuat. Meskipun hanya menjual minuman ringan, perusahaan ini berhasil memberikan nilai emosional dalam kampanyenya seperti kebersamaan, kebahagiaan, dan gaya hidup. Nilai mereknya bahkan jauh lebih besar dibanding biaya produksinya.

Meski bukan merek jasa, keberhasilan Coca-Cola memberi pelajaran bahwa kekuatan merek menentukan posisi bisnis di pasar. Merek yang terdaftar dan konsisten dalam branding memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dalam persaingan jangka panjang.

Apa perbedaan merek jasa dan merek dagang?

Perbedaan antara merek jasa dan merek dagang sering kali membingungkan bagi banyak pelaku usaha, terutama yang baru membangun brand. Secara garis besar, merek jasa digunakan untuk layanan, sedangkan merek dagang digunakan untuk produk fisik. Namun, keduanya tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan identitas, nilai pembeda, dan perlindungan hukum terhadap nama atau simbol yang digunakan dalam kegiatan usaha. Melalui merek, konsumen lebih mudah mengenali suatu usaha dan membedakan dengan kompetitor.

Berikut perbedaan mendasar yang sering dijadikan pedoman saat menentukan kategori merek:
• Merek dagang (trademark) digunakan untuk barang yang bisa dilihat, disentuh, dan diperdagangkan secara fisik seperti minuman, sepatu, atau kosmetik.
• Merek jasa (service mark) digunakan untuk bisnis yang menawarkan layanan, seperti pengiriman barang, pendidikan, atau jasa hukum.
• Secara administratif, pengelompokan kelas merek jasa dan merek dagang terlihat pada klasifikasi Nice Class 1–45 saat proses pendaftaran merek di DJKI.

Jika ditinjau dari sisi pemasaran, merek jasa lebih mengandalkan reputasi, ulasan, dan pengalaman pelanggan karena tidak ada bentuk fisik yang bisa dijadikan rujukan. Sedangkan merek dagang dapat mengandalkan bentuk fisik produk seperti kemasan, kualitas bahan, dan desain. Meski berbeda, keduanya tetap memerlukan strategi branding yang kuat agar mudah bersaing di pasar.

Jasa Pendaftaran Merek Jasa Pengalaman

Mengurus pendaftaran merek bukan hanya soal mengisi formulir dan mengupload dokumen. Proses ini membutuhkan ketelitian, analisis kelas yang tepat, pengecekan merek pembanding, hingga strategi branding agar pendaftaran tidak ditolak oleh DJKI. Di sinilah peran layanan profesional menjadi penting, terutama bagi pelaku usaha yang ingin memastikan mereknya aman secara hukum dan memiliki posisi kuat di pasar.

PERMATAMAS Indonesia hadir sebagai solusi bagi pemilik usaha yang ingin mendaftarkan merek dengan aman, cepat, dan tepat arah strategi hukumnya. Dengan pengalaman dalam menangani berbagai jenis pendaftaran merek jasa dan merek dagang dari berbagai kelas, Anda tidak perlu lagi khawatir salah langkah atau menghadapi penolakan karena kemiripan merek. Kami memahami aturan, prosedur, dan strategi yang diperlukan agar merek Anda mendapatkan perlindungan resmi.

Jika Anda sudah memiliki nama usaha, logo, atau bahkan ingin mencari nama yang layak dipatenkan, tim kami siap membantu dari tahap konsultasi hingga sertifikat resmi terbit. Lindungi identitas bisnis Anda sekarang—karena merek adalah aset berharga yang menentukan masa depan usaha Anda.
Hubungi kami di WhatsApp: 0857-7763-0555 untuk konsultasi gratis dan mulai proses pendaftaran merek Anda.

Konsultasi Gratis

PERMATAMAS INDONESIA
Alamat : Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61 Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi Jawa Barat
Telp : 021-89253417
WA : 085777630555

FAQ (Pertanyaan Umum)

1. Apa itu merek jasa?
Merek jasa adalah identitas yang digunakan untuk membedakan layanan yang ditawarkan suatu perusahaan atau individu dari layanan pesaing lain.

2. Apakah merek jasa bisa didaftarkan di DJKI?
Ya. Merek jasa dapat didaftarkan di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual untuk mendapatkan perlindungan hukum.

3. Berapa lama proses pendaftaran merek jasa?
Waktu proses rata-rata hingga sertifikat terbit sekitar 12 bulan, tergantung proses pemeriksaan DJKI.

4. Mengapa merek harus didaftarkan?
Pendaftaran merek memberikan perlindungan hukum agar nama usaha tidak disalahgunakan atau ditiru pihak lain.

5. Apa contoh bisnis yang menggunakan merek jasa?
Contoh umum meliputi layanan keuangan, ekspedisi, konsultan hukum, travel, dan pendidikan.

6. Apa bedanya merek jasa dan merek dagang?
Merek jasa untuk layanan, sedangkan merek dagang untuk produk fisik yang diperjualbelikan.

7. Apakah logo wajib saat mendaftarkan merek jasa?
Tidak wajib. Namun banyak pemohon mendaftar dalam bentuk kombinasi nama dan logo untuk perlindungan maksimal.

8. Apakah merek jasa bisa ditolak pendaftarannya?
Bisa, jika mirip dengan merek yang sudah terdaftar atau mengandung unsur yang tidak memenuhi syarat hukum.

9. Apakah satu merek jasa bisa digunakan untuk beberapa layanan?
Ya, selama semua jenis layanan tercakup dalam kelas yang didaftarkan.

10. Apakah PERMATAMAS bisa membantu pendaftaran merek jasa?
Ya. PERMATAMAS menyediakan layanan profesional pendaftaran merek dengan pendampingan hingga sertifikat terbit.

 

jasa pengurusan sertifikasi halal

LEGALITAS KAMI

AKTA PENDIRIAN No.15
AHU-0032144-AH.01.15 Tahun 2021
NPWP : 76.011.954.5-427.000
SIUP : 510/PM/277/DPMPTSP.PPJU
TDP : 102637007638
NIB : 0610210009793

KONTAK KAMI

Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61 Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi,Jawa Barat, Indonesia.

No Telp : 021-89253417
No HP/WA : 0857-7763-0555

Copyright @ 2023 – Jasa Merek HKI – Support DokterWebsite.ID