Dapat Penolakan Tetap Merek HKI? Lebih Baik Daftar Ulang atau Banding? – Mendapatkan penolakan tetap dari DJKI untuk permohonan merek HKI tentu menjadi momen yang menegangkan bagi pemilik usaha. Keputusan ini bisa muncul karena berbagai alasan, mulai dari kemiripan dengan merek lain hingga larangan hukum yang mengatur kategori tertentu.
Meskipun menimbulkan kekecewaan, penolakan tetap bukan akhir dari proses. Ada dua jalur utama yang bisa dipilih: mengajukan banding ke Komisi Banding Merek atau memulai permohonan baru (daftar ulang).
Pemilihan jalur yang tepat sangat bergantung pada alasan spesifik penolakan, kesiapan dokumen, dan strategi hukum yang dimiliki. Dalam banyak kasus, pemilik merek perlu mempertimbangkan secara matang potensi argumen pembeda, risiko, dan biaya yang terkait dengan masing-masing opsi. Dengan analisis yang tepat, langkah selanjutnya bisa lebih efektif dan meminimalkan kerugian.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat menghadapi penolakan tetap:
• Menelaah surat penolakan dengan detail dan memahami dasar hukum yang digunakan
• Mengevaluasi keunikan merek dibandingkan merek yang dianggap mirip
• Mempertimbangkan apakah argumen hukum bisa memperkuat klaim merek
• Menilai waktu dan biaya yang diperlukan untuk banding versus daftar ulang
• Menentukan strategi jangka panjang untuk melindungi aset merek
Dengan pendekatan yang sistematis, pemilik merek dapat mengambil keputusan yang lebih tepat antara banding atau daftar ulang, sehingga peluang merek diterima kembali meningkat.
Memahami Alasan Penolakan Tetap
Surat penolakan tetap dari DJKI selalu mencantumkan alasan spesifik yang menjadi dasar keputusan. Penolakan bisa muncul karena alasan absolut, seperti merek yang terlalu deskriptif atau termasuk kategori yang dilarang, maupun alasan relatif, yakni kemiripan dengan merek lain yang sudah terdaftar. Memahami alasan ini menjadi kunci agar langkah selanjutnya tepat dan efektif.
Dalam menganalisis surat penolakan, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
• Identifikasi jenis penolakan: absolut atau relatif
• Catat poin-poin utama yang menjadi dasar penolakan
• Periksa apakah ada kekeliruan dalam analisis pemeriksa
• Tentukan dokumen atau bukti pendukung yang dibutuhkan untuk argumen
• Evaluasi kemungkinan perubahan merek atau strategi pendaftaran ulang
Dengan memahami alasan penolakan secara mendalam, pemilik merek dapat menyusun strategi yang tepat, baik untuk mengajukan banding maupun merencanakan daftar ulang. Analisis yang teliti juga membantu mengurangi risiko kegagalan di langkah berikutnya dan memastikan sumber daya yang dikeluarkan lebih efisien.
Opsi Strategis: Banding atau Daftar Ulang
Setelah memahami alasan penolakan, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan jalur strategis. Banding dan daftar ulang masing-masing memiliki keuntungan, risiko, dan biaya yang berbeda. Memilih opsi yang tepat bergantung pada kekuatan argumen hukum, keunikan merek, dan prioritas bisnis Anda.
Beberapa pertimbangan penting saat memilih antara banding atau daftar ulang:
• Tingkat keyakinan terhadap argumen hukum yang dapat diajukan
• Kompleksitas dokumen pendukung dan bukti penggunaan merek
• Risiko ditolak kembali jika argumen kurang kuat
• Biaya waktu dan finansial yang diperlukan untuk proses banding versus daftar ulang
• Dampak terhadap tanggal prioritas atau filing date merek
Dengan menimbang faktor-faktor tersebut, pemilik merek dapat mengambil keputusan yang seimbang antara risiko, biaya, dan peluang keberhasilan. Pilihan yang tepat akan membantu memaksimalkan peluang merek diterima kembali, sekaligus melindungi hak kekayaan intelektual bisnis Anda secara efektif.
Mengajukan Banding ke Komisi Banding Merek
Banding ke Komisi Banding Merek adalah upaya formal untuk meninjau kembali keputusan penolakan tetap dari DJKI. Proses ini memiliki dasar hukum yang jelas dalam UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, dan dapat menjadi opsi tepat jika Anda yakin keputusan pemeriksa merek tidak sesuai atau ada kekeliruan.
Langkah-langkah persiapan banding yang efektif meliputi:
1. Menyiapkan argumen hukum yang kuat, terutama jika alasan penolakan relatif terkait kemiripan merek
2. Mengumpulkan dokumen pendukung, seperti bukti penggunaan merek, publikasi, atau sertifikasi lainnya
3. Menyusun surat permohonan banding sesuai format resmi DJKI
4. Memastikan pengajuan dilakukan dalam tenggat waktu maksimal 3 bulan sejak surat penolakan diterima
5. Menyiapkan strategi tambahan untuk memperkuat posisi jika proses banding berjalan panjang
Persiapan yang matang akan membantu proses banding lebih lancar, memaksimalkan peluang diterima, dan mempertahankan tanggal prioritas permohonan asli. Banding menjadi langkah yang tepat bagi pemilik merek yang ingin menjaga hak kekayaan intelektual mereka dengan serius, sekaligus mengurangi risiko penolakan di masa depan.
Kapan Banding Sebaiknya Dipilih
Memilih untuk mengajukan banding merupakan langkah strategis yang harus dipertimbangkan dengan cermat. Banding sebaiknya dipilih ketika pemilik merek yakin memiliki argumen hukum yang kuat dan dapat membuktikan bahwa keputusan penolakan tetap DJKI tidak tepat atau ada kekeliruan dalam penilaian.
Selain itu, banding penting jika pemilik merek ingin mempertahankan tanggal penerimaan (filing date) yang sudah tercatat sebelumnya, karena hal ini berpengaruh pada hak prioritas dalam sistem “first-to-file”.
Beberapa kondisi yang membuat banding menjadi pilihan tepat antara lain:
1. Ada argumen hukum yang jelas untuk membedakan merek Anda dari merek lain yang dianggap mirip
2. Terdapat kekeliruan pemeriksa dalam analisis kemiripan atau kategori produk
3. Bukti penggunaan merek dapat memperkuat klaim bahwa merek unik dan sah digunakan
4. Penting untuk mempertahankan tanggal prioritas permohonan asli
5. Pemilik merek bersedia menanggung waktu dan biaya proses banding yang mungkin lebih panjang
Jika kondisi-kondisi ini terpenuhi, banding dapat menjadi cara efektif untuk mempertahankan hak kekayaan intelektual tanpa harus memulai proses pendaftaran dari awal. Namun, banding membutuhkan persiapan yang matang, dokumen lengkap, dan strategi hukum yang tepat agar peluang diterima meningkat.
Risiko dan Biaya Banding Merek
Meski banding dapat menjadi solusi untuk mempertahankan tanggal prioritas dan memperjuangkan merek, proses ini memiliki risiko dan biaya yang harus dipahami. Biaya banding meliputi PNBP banding, biaya jasa konsultan atau kuasa hukum, serta waktu yang mungkin memakan beberapa bulan hingga keputusan diterbitkan oleh Komisi Banding Merek. Selain itu, hasil banding tidak selalu pasti; keputusan bisa tetap menolak permohonan Anda.
Beberapa risiko dan pertimbangan penting:
1. Proses banding bisa memakan waktu hingga 3–6 bulan, tergantung kompleksitas kasus
2. Biaya administrasi dan jasa profesional bisa lebih tinggi dibanding daftar ulang
3. Tidak ada jaminan banding diterima; merek tetap bisa ditolak
4. Jika banding ditolak, opsi selanjutnya adalah mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga
5. Proses gugatan membawa risiko biaya tambahan dan waktu yang lebih panjang
Dengan memahami risiko dan biaya ini, pemilik merek dapat menyiapkan strategi cadangan atau mempertimbangkan daftar ulang jika banding terlalu berisiko atau tidak efisien secara biaya. Evaluasi realistis terhadap kemungkinan hasil akan membantu dalam mengambil keputusan terbaik.
Mengajukan Permohonan Merek Baru (Daftar Ulang)
Daftar ulang atau mengajukan permohonan merek baru merupakan alternatif jika banding dianggap terlalu berisiko atau alasan penolakan tetap sulit dibantah. Pendaftaran ulang memungkinkan pemilik merek memulai proses dari awal dengan merek yang sudah dimodifikasi, baik dari segi nama, logo, atau kelas barang/jasa, sehingga peluang diterima lebih tinggi.
Langkah-langkah penting dalam daftar ulang meliputi:
• Memeriksa alasan penolakan tetap sebelumnya untuk menghindari kesalahan yang sama
• Memodifikasi desain logo atau nama merek agar lebih unik dan berbeda dari merek lain
• Mengubah kelas barang/jasa yang didaftarkan jika perlu
• Menyiapkan dokumen pendaftaran lengkap sesuai standar DJKI
• Mengajukan permohonan baru dan membayar biaya pendaftaran sesuai ketentuan
Meskipun daftar ulang berarti kehilangan tanggal prioritas permohonan lama dan biaya pendaftaran baru tetap harus dibayarkan, langkah ini sering kali lebih efisien secara waktu dan risiko jika alasan penolakan tetap sangat kuat. Strategi daftar ulang yang tepat juga membantu pemilik merek mengamankan hak kekayaan intelektual secara lebih aman.

Kapan Daftar Ulang Lebih Disarankan
Daftar ulang atau permohonan merek baru sering kali menjadi pilihan yang lebih efisien ketika alasan penolakan tetap terlalu kuat untuk dibantah melalui banding. Strategi ini memungkinkan pemilik merek untuk memulai dari awal dengan merek yang sudah dimodifikasi, sehingga peluang diterima meningkat. Daftar ulang juga dapat lebih hemat biaya jika dibandingkan dengan proses banding yang panjang dan berisiko.
Kondisi di mana daftar ulang lebih disarankan meliputi:
1. Alasan penolakan tetap sangat jelas dan sah, misalnya identik dengan merek lain atau termasuk kategori yang dilarang UU Merek
2. Pemilik merek siap melakukan modifikasi signifikan pada nama, logo, atau desain untuk membedakan merek
3. Ingin mengubah kelas barang/jasa agar tidak bertabrakan dengan merek lain
4. Menginginkan proses yang lebih cepat dibanding menunggu keputusan banding yang berbulan-bulan
5. Mengurangi risiko biaya hukum tambahan yang bisa muncul jika banding ditolak
Dengan memperhatikan kondisi tersebut, daftar ulang bisa menjadi pendekatan yang lebih pragmatis. Pemilik merek tetap perlu mempersiapkan dokumen dan strategi pendaftaran yang matang agar proses lebih lancar dan peluang diterima lebih tinggi.
Risiko dan Pertimbangan Daftar Ulang
Meskipun daftar ulang memiliki keuntungan, langkah ini juga membawa risiko yang harus dipahami sebelum mengambil keputusan. Risiko utama termasuk kehilangan tanggal prioritas dari permohonan sebelumnya, biaya pendaftaran baru, dan kemungkinan permohonan baru tetap ditolak jika modifikasi merek tidak cukup signifikan. Pemahaman risiko ini penting agar langkah yang diambil tidak menimbulkan kerugian tambahan.
Beberapa risiko dan pertimbangan utama:
• Kehilangan tanggal prioritas permohonan asli, yang bisa memengaruhi hak pertama dalam sistem first-to-file
• Biaya pendaftaran baru yang tetap harus dibayarkan
• Permohonan baru bisa ditolak jika modifikasi merek kurang signifikan
• Kemungkinan kemunculan merek serupa lainnya di kemudian hari
• Waktu tambahan untuk menyiapkan dokumen dan strategi pendaftaran baru
Dengan memahami risiko ini, pemilik merek dapat merencanakan strategi pendaftaran ulang yang lebih matang, menyesuaikan desain merek, dan memastikan dokumen lengkap agar peluang diterima meningkat secara signifikan.
Analisis dan Rekomendasi Langkah Selanjutnya
Setelah meninjau surat penolakan tetap, penting bagi pemilik merek untuk melakukan analisis menyeluruh sebelum memutuskan langkah berikutnya. Pertimbangan harus meliputi kekuatan argumen hukum, bukti pendukung, kesiapan modifikasi merek, serta biaya dan waktu yang tersedia. Analisis yang tepat membantu menentukan apakah banding atau daftar ulang lebih sesuai dengan situasi saat ini.
Langkah-langkah analisis dan rekomendasi:
1. Tinjau alasan penolakan tetap secara detail dan kategorikan sebagai absolut atau relatif
2. Evaluasi bukti yang tersedia, termasuk bukti penggunaan merek dan dokumen pendukung lainnya
3. Pertimbangkan kesiapan untuk memodifikasi merek atau mengubah kelas barang/jasa
4. Bandingkan biaya dan waktu antara banding dan daftar ulang
5. Konsultasikan dengan konsultan HKI atau kuasa hukum untuk mendapatkan rekomendasi terbaik
Dengan melakukan analisis mendalam, pemilik merek dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan strategis, mengurangi risiko kegagalan, serta meningkatkan peluang merek diterima kembali. Langkah ini memastikan investasi waktu dan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih efektif dan terarah.
Jasa Banding Merek HKI Pengalaman
Menghadapi penolakan tetap dari DJKI memang menuntut ketelitian, strategi, dan pemahaman hukum yang mendalam. Bagi pemilik merek yang ingin memastikan proses banding berjalan lancar, menggunakan layanan profesional dapat menjadi solusi paling praktis.
PERMATAMAS, sebagai penyedia jasa berpengalaman di bidang kekayaan intelektual, menawarkan bantuan menyusun argumen banding, menyiapkan dokumen pendukung, dan memastikan seluruh langkah sesuai ketentuan DJKI.
Dengan menggunakan jasa profesional, pemilik merek mendapatkan beberapa keuntungan:
• Penyusunan argumen banding yang sistematis, jelas, dan persuasif sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek
• Pembuatan dokumen pendukung lengkap, mulai dari bukti penggunaan merek hingga publikasi yang relevan
• Konsultasi strategis untuk menentukan jalur terbaik antara banding atau pendaftaran ulang
Layanan PERMATAMAS juga mempermudah pemilik merek untuk mematuhi tenggat waktu pengajuan banding dan memastikan semua dokumen disiapkan sesuai format resmi DJKI. Dengan pengalaman menangani berbagai kasus merek, tim PERMATAMAS mampu mengidentifikasi poin-poin kritis yang dapat memperkuat posisi pemohon di hadapan Komisi Banding Merek.
Selain itu, dukungan profesional membantu pemilik merek menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan prosedural yang bisa berdampak pada penolakan kembali. Pendekatan ini juga memberikan rasa aman karena seluruh proses dikelola oleh tim yang memahami seluk-beluk hukum dan regulasi pendaftaran merek di Indonesia.
Bagi pemilik merek yang ingin menjaga aset intelektual mereka tetap terlindungi, menggunakan jasa PERMATAMAS menjadi langkah strategis untuk memaksimalkan peluang diterima di DJKI.
KONSULTASI GRATIS
PERMATAMAS
Alamat : Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61 Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi Jawa Barat
Telp : 021-89253417
WA : 085777630555
FAQ
1. Apa itu penolakan tetap merek HKI?
Penolakan tetap adalah keputusan DJKI yang menyatakan permohonan merek Anda tidak diterima setelah proses pemeriksaan selesai.
2. Apa perbedaan antara banding dan daftar ulang?
Banding meninjau kembali keputusan DJKI, sementara daftar ulang berarti mengajukan permohonan baru dengan merek yang dimodifikasi.
3. Kapan sebaiknya mengajukan banding?
Jika ada argumen hukum kuat, bukti penggunaan merek jelas, dan ingin mempertahankan tanggal prioritas permohonan asli.
4. Apa risiko mengajukan banding merek?
Proses banding memakan waktu, biaya tambahan, dan tidak menjamin keputusan diterima.
5. Kapan daftar ulang lebih disarankan?
Jika alasan penolakan kuat, modifikasi merek mudah dilakukan, atau ingin menghemat biaya dan waktu dibanding banding.
6. Apakah tanggal prioritas hilang jika daftar ulang?
Ya, permohonan baru akan memiliki tanggal penerimaan baru, bukan tanggal permohonan sebelumnya.
7. Apa saja dokumen penting untuk banding merek?
Bukti penggunaan merek, publikasi, gambar/logo, dan dokumen lain yang mendukung klaim unik merek.
8. Apakah biaya pendaftaran lama bisa dikembalikan?
Umumnya tidak, kecuali ada kesalahan administrasi pembayaran oleh DJKI.
9. Bagaimana jasa profesional seperti PERMATAMAS membantu?
Menyusun argumen banding, menyiapkan dokumen pendukung, dan memastikan proses sesuai ketentuan DJKI.
10. Apa langkah selanjutnya jika banding ditolak?
Pemilik merek bisa mempertimbangkan daftar ulang atau mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga.
