Masalah Merek HKI: Penyebab Penolakan, Cara Cek, dan Solusi Pendaftarannya

Masalah Merek HKI: Penyebab Penolakan, Cara Cek, dan Solusi Pendaftarannya – Dalam proses pendaftaran merek di Indonesia, banyak pemilik usaha mengalami kendala karena kurang memahami aturan, prosedur, dan kriteria pemeriksaan merek oleh DJKI (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual). Masalah seperti penolakan, kemiripan dengan merek lain, hingga ketidaklengkapan dokumen sering terjadi dan membuat proses menjadi lebih panjang.

Bahkan beberapa merek akhirnya gagal terdaftar dan harus melakukan banding atau mendaftar ulang. Masalah merek HKI umumnya terjadi karena kurangnya riset awal sebelum pendaftaran. Banyak pelaku usaha langsung mengajukan permohonan tanpa memeriksa apakah nama merek sudah digunakan, serupa, atau termasuk kategori yang tidak dapat didaftarkan. Di sisi lain, banyak juga yang mendaftarkan merek ke kelas yang tidak sesuai dengan kategori produk atau jasa yang dimiliki.

Beberapa penyebab umum masalah pendaftaran merek meliputi:
• Kemiripan dengan merek yang sudah terdaftar
• Salah memilih kelas merek
• Unsur merek terlalu umum atau deskriptif
• Dokumen dan data pemohon tidak sesuai

Karena itu, memahami penyebab potensi penolakan sejak awal dapat membantu mempercepat proses dan mengurangi resiko gagal. Artikel ini membahas penyebab, cara mengecek status merek, dan solusi jika merek ditolak agar pelaku usaha dapat mengurus HKI dengan tepat.

Kenapa Banyak Merek HKI Mengalami Penolakan?

Penolakan dalam pendaftaran merek bukan hal baru. Banyak pelaku usaha mengira bahwa selama nama tersebut unik bagi mereka, maka otomatis dapat didaftarkan. Padahal DJKI memiliki standar penilaian hukum yang ketat untuk memastikan tidak terjadi tumpang tindih merek dan potensi sengketa.

Salah satu penyebab terbesar penolakan adalah kesamaan dengan merek lain. Meski tidak identik 100%, kemiripan fonetik, visual, atau konsep dapat dianggap menyesatkan atau membingungkan konsumen. Penolakan juga sering terjadi karena merek mengandung kata-kata umum atau deskriptif, misalnya “Sabun Wangi”, “Juice Fresh”, atau “Kopi Enak”.

Beberapa alasan penolakan merek antara lain:
1. Mirip atau sama dengan merek yang sudah terdaftar
2. Mengandung unsur deskriptif atau umum
3. Menggunakan simbol negara, institusi, atau kata yang dilarang
4. Tidak sesuai dengan kelas produk yang diajukan
Dengan memahami standar ini, pemohon dapat melakukan persiapan lebih matang sebelum mendaftarkan mereknya.

Masalah Merek HKI: Penyebab Penolakan, Cara Cek, dan Solusi Pendaftarannya
Masalah Merek HKI: Penyebab Penolakan, Cara Cek, dan Solusi Pendaftarannya

Penyebab Umum Penolakan Merek HKI oleh DJKI

Penolakan merek adalah bagian dari proses evaluasi resmi agar pendaftaran HKI tetap objektif dan melindungi hak pemilik merek lain. Banyak pemilik usaha baru mengetahui alasan penolakan setelah mendapatkan surat tertulis dari DJKI, padahal sebagian besar penyebabnya bisa dicegah sejak awal.

Salah satu kesalahan fatal adalah tidak melakukan pengecekan merek (searching) sebelum pendaftaran. Banyak pemilik usaha langsung mendaftarkan nama merek tanpa mengecek database resmi, sehingga kemungkinan besar bentrok dengan merek eksisting.

Penyebab umum penolakan antara lain:
• Nama merek terlalu generik atau deskriptif
• Mengandung unsur geografis tanpa ciri pembeda
• Mengandung kata yang menyesatkan konsumen
• Mirip dengan merek lain di kelas yang sama

Kesadaran untuk melakukan riset awal menjadi kunci agar proses berjalan lancar.

Cara Cek Status Pendaftaran Merek HKI Secara Online

Setelah mengajukan permohonan merek, pemohon dapat memantau perkembangan statusnya melalui platform digital yang disediakan DJKI. Ini penting untuk memastikan tidak ada pemberitahuan keberatan atau pemeriksaan substantif yang terlewat, karena beberapa tahap memiliki batas waktu tanggapan.

Cara cek status merek dapat dilakukan melalui:
1. Masuk ke website resmi DJKI
2. Pilih menu pencarian atau “tracking” merek
3. Masukkan nomor permohonan atau nama merek
4. Periksa detail status di menu pemeriksaan atau publikasi

Pemantauan status secara berkala membantu pemilik usaha mengetahui apakah permohonannya berjalan normal atau memerlukan tindakan lanjutan.

Solusi Mengatasi Penolakan Merek HKI

Jika merek mengalami penolakan, bukan berarti proses harus berhenti. Pemohon masih memiliki kesempatan memberikan sanggahan melalui jalur keberatan resmi sebelum dinyatakan gagal atau harus daftar ulang.

Solusi yang dapat dilakukan antara lain:
• Mengajukan sanggahan dengan dasar hukum
• Memperbaiki unsur merek yang dianggap bermasalah
• Menambahkan argumentasi diferensiasi dan bukti penggunaan

Mengajukan banding membutuhkan argumentasi yang kuat dan pemahaman hukum merek. Karena itu, banyak pemilik usaha memilih menggunakan jasa konsultan HKI profesional agar proses tidak salah langkah dan tetap sesuai prosedur legal.
Bagaimana Jika Merek HKI Mirip atau Sama dengan Merek Lain?

Ketika DJKI menemukan bahwa merek yang diajukan memiliki kemiripan dengan merek lain, baik dari segi fonetik, tampilan visual, atau konsep, maka potensi penolakan sangat besar. Banyak pemilik usaha menganggap bahwa selama nama merek tidak sama persis, maka aman. Namun dalam praktiknya, merek yang mirip pun bisa ditolak apabila dianggap menimbulkan kebingungan di masyarakat.

Contohnya, jika sudah ada merek “PERMATAMAS” lalu seseorang mendaftarkan “PERMATA EMAS” di kelas produk yang sama, DJKI dapat menyatakan kemiripan karena pengucapannya mendekati. Selain itu, kemiripan di kategori bisnis (kelas merek) juga berpengaruh meskipun desain logo berbeda.

Contoh kondisi yang dianggap mirip menurut DJKI:
1. Mirip bunyi atau pengucapan (fonetik)
2. Mirip bentuk penulisan, warna, atau elemen logo (visual)
3. Mirip konsep, arti, atau asosiasi (konseptual)

Pemohon biasanya harus memberikan argumentasi hukum, alasan pembeda, dan bukti penggunaan jika ingin melanjutkan proses. Jika langkah ini tidak dilakukan dengan tepat, pemohon bisa diwajibkan mengganti nama merek dan mengajukan pendaftaran ulang.

Tips Daftar Merek HKI agar Tidak Ditolak DJKI

Mendaftarkan merek bukan hanya soal menciptakan nama yang unik, tetapi memahami regulasi dan langkah teknis yang benar. Banyak pelaku usaha berhasil lolos hanya dengan mengikuti beberapa prinsip dasar dalam perencanaan merek.

Beberapa tips agar merek tidak ditolak DJKI:
• Pastikan nama merek tidak mirip dengan merek lain atau yang unik
• Hindari kata deskriptif seperti “Manis”, “Herbal”, atau “Segar”
• Pilih kelas merek sesuai produk dan peruntukan
• Gunakan kombinasi elemen yang membedakan (logo, tagline, font)

Selain itu, penting melakukan pengecekan merek sebelum diajukan agar menghindari risiko bentrok dengan pendaftaran lain. Dengan persiapan yang tepat, peluang merek lolos jauh lebih besar dan proses menjadi lebih singkat.

Jasa Pendampingan Merek HKI untuk Mengurus Keberatan dan Penolakan

Tidak semua pemohon memahami prosedur hukum, istilah regulasi, atau cara menanggapi keberatan DJKI. Karena itu, banyak pelaku usaha memilih menggunakan jasa konsultan profesional agar permohonan merek dapat berjalan dengan benar dari awal sampai selesai.

PERMATAMAS Indonesia telah berpengalaman menangani berbagai kasus, mulai dari pendaftaran merek baru, keberatan karena kemiripan, hingga permohonan banding akibat penolakan. Pendampingan yang tepat memberikan manfaat signifikan bagi pelaku usaha yang ingin menjalankan proses pendaftaran tanpa risiko kesalahan administratif.

Jika Anda:
• Sudah daftar merek tapi ditolak
• Belum menentukan kelas merek yang tepat
• Ingin daftar merek untuk syarat marketplace, BPOM, atau izin edar Kemenkes

Maka konsultasi dengan tim profesional akan membantu menghindari kesalahan yang merugikan waktu dan biaya. PERMATAMAS siap membantu proses pendaftaran hingga terbit sertifikat merek resmi dari DJKI.

Konsultasi Gratis

PERMATAMAS INDONESIA
Alamat : Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61 Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi Jawa Barat
Telp : 021-89253417
WA : 085777630555

FAQ

1. Kenapa merek saya ditolak DJKI?
Karena dianggap mirip merek lain, mengandung kata umum, atau tidak memenuhi unsur pembeda.

2. Apa langkah pertama jika merek saya ditolak?
Ajukan keberatan resmi dengan argumen hukum dalam batas waktu yang diberikan DJKI.

3. Berapa lama proses pendaftaran merek?
Rata-rata 10–14 bulan hingga sertifikat terbit.

4. Apakah saya boleh mengganti nama setelah pengajuan?
Tidak. Jika ingin ganti nama, harus daftar ulang.

5. Apakah saya perlu menentukan kelas merek?
Ya, karena kelas merek menentukan perlindungan hukum produk atau jasa.

6. Bisakah merek yang mirip tetap lolos?
Bisa, jika dapat dibuktikan bahwa unsur pembeda kuat dan tidak menyesatkan publik.

7. Apakah logo perlu didaftarkan terpisah?
Jika ingin perlindungan khusus logo, ya.

8. Bagaimana cara cek status pendaftaran merek?
Melalui sistem resmi DJKI (INTELLECTUAL PROPERTY DATABASE).

9. Apakah pendaftaran merek bisa untuk Shopee Mall atau BPOM?
Ya, pendaftaran merek sering menjadi syarat verifikasi.

10. Apakah PERMATAMAS melayani pendaftaran merek?
Ya, PERMATAMAS menyediakan jasa konsultasi dan pendaftaran merek lengkap hingga terbit sertifikat.

jasa pengurusan sertifikasi halal

Cara Cek Nama Merek yang Sudah Digunakan Orang Lain

Cara Cek Nama Merek yang Sudah Digunakan Orang Lain – Menentukan nama merek merupakan langkah awal yang sangat penting dalam membangun identitas dan citra bisnis. Namun, sebelum meluncurkan produk dengan nama tersebut, Anda perlu memastikan bahwa nama merek itu belum digunakan atau didaftarkan oleh pihak lain. Langkah ini penting untuk menghindari potensi sengketa hukum atau keharusan mengganti nama setelah melakukan promosi besar-besaran.

Proses pengecekan nama merek kini dapat dilakukan dengan mudah melalui situs resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Dengan memahami cara cek merek yang benar, Anda dapat memastikan bahwa merek Anda benar-benar unik, tidak melanggar hak pihak lain, dan sah secara hukum. Artikel ini akan membahas panduan lengkap cara cek nama merek yang sudah digunakan orang lain, serta menjelaskan pentingnya bekerja sama dengan jasa pendaftaran merek profesional agar bisnis Anda terlindungi secara maksimal sejak awal.

Mengapa Penting Mengecek Nama Merek Sebelum Digunakan

Banyak pelaku usaha terburu-buru meluncurkan produk tanpa mengecek status merek terlebih dahulu. Padahal, langkah ini bisa berakibat fatal. Jika ternyata nama yang digunakan sudah terdaftar, maka penggunaan nama tersebut bisa dianggap pelanggaran hukum, dan Anda berpotensi dituntut secara perdata maupun pidana.

Selain itu, merek yang tidak terdaftar juga tidak memiliki perlindungan hukum. Artinya, jika ada pihak lain yang mendaftarkan nama yang sama lebih dulu, maka Anda bisa kehilangan hak untuk menggunakan merek tersebut. Oleh karena itu, melakukan pengecekan terlebih dahulu menjadi langkah wajib sebelum Anda mengajukan pendaftaran melalui jasa pendaftaran merek resmi.

Langkah-Langkah Cara Cek Nama Merek yang Sudah Terdaftar di DJKI

Berikut panduan lengkap untuk mengecek apakah nama merek yang ingin Anda gunakan sudah dipakai atau belum:

1. Kunjungi situs resmi DJKI
Buka laman https://pdki-indonesia.dgip.go.id. Situs ini merupakan basis data resmi yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di bawah Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

2. Pilih menu pencarian merek dagang
Setelah masuk ke halaman utama, pilih kategori “Merek” untuk memfilter hasil pencarian sesuai dengan kebutuhan Anda.

3. Masukkan nama merek yang ingin dicek
Ketik nama merek Anda pada kolom pencarian, misalnya “PERMATAMAS”. Hasil pencarian akan menampilkan merek-merek yang sudah terdaftar dan mirip dengan nama tersebut.

4. Analisis hasil pencarian
Jika muncul hasil dengan status “Terdaftar”, artinya merek tersebut sudah digunakan orang lain. Namun, jika tidak ada hasil, maka Anda dapat melanjutkan proses pendaftaran. Di tahap ini, menggunakan jasa daftar merek sangat disarankan agar bisa mendapatkan pendampingan analisis kesamaan merek dengan lebih akurat.

5. Lanjutkan ke tahap pendaftaran
Setelah yakin nama merek belum digunakan, segera daftarkan melalui DJKI atau konsultan resmi seperti PERMATAMAS agar merek Anda terlindungi secara hukum.

Contoh Cek Merek Terdaftar

Sebagai contoh, merek PERMATAMAS dengan Nomor Registrasi IDM001301979 adalah salah satu merek yang telah terdaftar secara resmi di DJKI. Artinya, merek tersebut sudah memiliki perlindungan hukum penuh dan tidak dapat digunakan oleh pihak lain tanpa izin pemiliknya. Contoh ini menunjukkan pentingnya melakukan pendaftaran merek sejak awal, karena status “Terdaftar” memberikan kekuatan hukum atas identitas bisnis Anda.

Dengan menggunakan jasa pendaftaran merek profesional, Anda tidak hanya memastikan nama merek aman dari peniruan, tetapi juga meminimalkan risiko penolakan saat proses pendaftaran berlangsung.

Cara Cek Nama Merek yang Sudah Digunakan Orang Lain
Cara Cek Nama Merek yang Sudah Digunakan Orang Lain

Kesalahan Umum Saat Mengecek Nama Merek

Beberapa kesalahan yang sering dilakukan pelaku usaha saat melakukan pengecekan merek di antaranya:

– Tidak menggunakan ejaan yang benar saat mencari merek.
– Hanya mengecek sebagian kata, bukan keseluruhan nama merek.
– Tidak memperhatikan kelas barang atau jasa (karena setiap merek terdaftar berdasarkan kategori tertentu).
– Mengabaikan kemiripan visual atau fonetik yang juga bisa menyebabkan penolakan saat pendaftaran.

Agar tidak salah langkah, pelaku usaha sebaiknya menggunakan jasa daftar merek yang sudah berpengalaman. Konsultan berlisensi biasanya memahami pola penolakan di DJKI dan bisa memberikan saran modifikasi agar merek Anda lolos pemeriksaan formal maupun substantif.

Kelebihan Menggunakan Jasa Pendaftaran Merek

1. Menghemat waktu dan tenaga
Proses pendaftaran merek di DJKI bisa memakan waktu lama jika dilakukan sendiri. Dengan bantuan jasa pendaftaran merek, semua proses administratif dapat diurus lebih cepat dan efisien.

2. Mengurangi risiko penolakan
Konsultan berpengalaman memahami aturan hukum dan klasifikasi merek. Mereka bisa membantu memilih kelas produk yang sesuai dan memastikan nama merek tidak menyalahi ketentuan DJKI.

3. Pendampingan hingga sertifikat terbit
Layanan jasa daftar merek biasanya mencakup pemantauan status pendaftaran hingga sertifikat merek resmi diterbitkan.

Dengan bantuan profesional seperti PERMATAMAS, Anda tidak perlu khawatir terhadap kesalahan teknis atau kendala birokrasi karena semua proses akan dijalankan sesuai prosedur hukum.

Tips Memilih Nama Merek yang Aman dan Unik

– Gunakan nama yang belum pernah dipakai atau mirip dengan merek terkenal.
– Hindari penggunaan kata yang terlalu umum atau deskriptif.
– Pastikan nama mudah diucapkan, diingat, dan relevan dengan produk.
– Gunakan alat bantu seperti Google Search dan database DJKI untuk memastikan tidak ada kesamaan.

Nama yang unik akan memperkuat branding bisnis Anda sekaligus mempermudah proses pendaftaran merek di DJKI.

Jasa Pendaftaran Merek HKI

Bagi pelaku usaha yang ingin memastikan mereknya terlindungi secara hukum, menggunakan layanan jasa pendaftaran merek HKI adalah langkah cerdas. Melalui layanan ini, seluruh proses mulai dari pengecekan nama merek, analisis kesamaan, pengisian dokumen, hingga pengajuan ke DJKI bisa dilakukan dengan cepat dan aman.

PERMATAMAS Indonesia merupakan salah satu konsultan profesional yang berpengalaman dalam bidang jasa daftar merek dan pengurusan HKI. Dengan tim ahli yang memahami regulasi serta sistem DJKI, proses pendaftaran dapat berjalan tanpa kendala dan hasilnya valid sesuai hukum yang berlaku.

Jadi, sebelum memasarkan produk atau memperluas usaha, pastikan nama merek Anda sudah dicek dan didaftarkan secara resmi. Dengan menggunakan jasa pendaftaran merek, Anda tidak hanya mengamankan identitas bisnis dari potensi sengketa, tapi juga memperkuat reputasi merek di mata konsumen dan mitra bisnis.

PERMATAMAS INDONESIA
Alamat : Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61 Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi Jawa Barat
Telp : 021-89253417
WA : 085777630555

Perbedaan HKI dan HAKI serta Cara Cek Merek di DJKI

Perbedaan HKI dan HAKI serta Cara Cek Merek di DJKI – Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan istilah yang luas mencakup semua bentuk perlindungan hukum terhadap karya intelektual, termasuk hak cipta, paten, merek, desain industri, dan lain-lain. HKI bertujuan untuk memberikan hak eksklusif kepada pencipta atau pemilik karya intelektual agar dapat mengontrol penggunaan, reproduksi, dan pemanfaatan karya tersebut. Dengan perlindungan HKI, inovasi dan kreativitas pemilik usaha maupun individu dapat dihargai secara adil dan terlindungi dari penggunaan pihak lain tanpa izin.

Sementara itu, HAKI adalah istilah yang lebih populer di Indonesia sebagai singkatan dari Hak Atas Kekayaan Intelektual. Secara praktik, HAKI merujuk pada hal yang sama dengan HKI, namun istilah ini lebih sering digunakan dalam konteks lokal. Pemahaman tentang istilah ini sangat penting bagi pelaku usaha, khususnya UMKM, startup, maupun perusahaan besar, agar bisa mengambil langkah hukum yang tepat untuk melindungi merek, inovasi, atau karya kreatif mereka.

Artikel ini akan membahas perbedaan istilah HKI dan HAKI, menjelaskan fungsi DJKI, serta langkah-langkah cek merek secara online. Selain itu, artikel ini juga memberikan panduan praktis bagi pelaku usaha untuk melindungi merek mereka dengan bantuan jasa pendaftaran merek HKI berpengalaman.

Pengertian HKI dan HAKI

HKI adalah hak hukum yang diberikan kepada pencipta atau pemilik karya intelektual agar dapat menguasai dan memanfaatkan karyanya secara eksklusif.

HKI mencakup berbagai jenis perlindungan, seperti:
1. Hak Cipta: Perlindungan terhadap karya seni, sastra, musik, film, software, dan karya intelektual lainnya. Dengan hak cipta, pencipta memiliki hak untuk memperbanyak, mendistribusikan, dan mengumumkan karyanya.
2. Paten: Perlindungan terhadap penemuan baru, teknologi, atau proses inovatif. Paten memberikan hak eksklusif untuk memproduksi, menggunakan, atau menjual penemuan tersebut dalam jangka waktu tertentu.
3. Merek: Perlindungan terhadap nama, logo, slogan, atau simbol yang digunakan dalam bisnis. Merek yang terdaftar secara resmi di DJKI memiliki kekuatan hukum untuk mencegah pihak lain menggunakan identitas serupa.
4. Desain Industri: Perlindungan terhadap tampilan visual produk, termasuk bentuk, pola, atau kombinasi warna yang unik.

HAKI di Indonesia sering digunakan secara bergantian dengan HKI. Namun secara praktik, istilah HAKI lebih menekankan perlindungan terhadap merek, desain, dan hak cipta dalam konteks lokal. Memahami istilah ini membantu pelaku usaha menentukan jenis perlindungan hukum yang paling sesuai dengan kebutuhan produk atau jasa mereka.

Misalnya, perusahaan startup yang bergerak di bidang teknologi mungkin lebih fokus pada paten dan hak cipta software, sementara bisnis kuliner lebih menekankan perlindungan merek dan kemasan produk.

Perbedaan HKI dan HAKI serta Cara Cek Merek di DJKI
Perbedaan HKI dan HAKI serta Cara Cek Merek di DJKI

Perbedaan HKI dan HAKI

Walaupun HKI dan HAKI terdengar mirip, terdapat beberapa perbedaan mendasar:
• Istilah Resmi: HKI merupakan istilah resmi internasional yang digunakan dalam hukum kekayaan intelektual global. Sementara itu, HAKI lebih populer di Indonesia sebagai istilah lokal yang sering dipakai dalam praktik pendaftaran merek dan hak cipta di tanah air.
• Ruang Lingkup: HKI mencakup semua jenis kekayaan intelektual, mulai dari hak cipta, paten, merek, hingga desain industri. HAKI, meskipun istilah yang sama, lebih sering digunakan dalam konteks perlindungan merek, paten, dan hak cipta di Indonesia.
• Penggunaan Dokumen: Sertifikat HKI bisa merujuk ke dokumen resmi baik global maupun lokal, sementara HAKI lebih mengacu pada dokumen pendaftaran di Indonesia.

Memahami perbedaan ini membantu pelaku usaha menentukan strategi pendaftaran yang tepat, apakah perlu perlindungan di tingkat nasional atau bahkan internasional. Misalnya, jika bisnis berpotensi ekspor, pendaftaran HKI internasional menjadi sangat penting.

Mengapa Merek Perlu Perlindungan HKI/HAKI

Merek yang terlindungi HKI atau HAKI memiliki nilai lebih bagi pemilik usaha, karena merek bukan sekadar logo atau nama, tetapi identitas yang mewakili kualitas dan reputasi bisnis.

Perlindungan HKI/HAKI memberikan hak eksklusif untuk:
1. Menggunakan nama, logo, atau simbol secara legal, sehingga tidak ada pihak lain yang dapat menirunya.
2. Melindungi merek dari penggunaan pihak lain tanpa izin, termasuk saingan bisnis yang mencoba meniru branding.
3. Meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk atau jasa.
4. Menjadi aset bisnis yang dapat diperdagangkan, diwariskan, atau dijadikan lisensi.

Tanpa perlindungan HKI/HAKI, pemilik usaha berisiko menghadapi sengketa hukum, penolakan pendaftaran, atau penggunaan merek oleh pihak lain. Misalnya, bisnis kuliner yang sudah terkenal bisa mengalami kerugian besar jika mereknya ditiru oleh kompetitor tanpa izin.

Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah cek merek sebelum mendaftar untuk memastikan merek tersedia dan aman digunakan.

Apa itu DJKI dan Fungsinya

DJKI (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual) adalah lembaga resmi pemerintah di Indonesia yang bertanggung jawab untuk:
• Menerbitkan sertifikat HKI, termasuk merek, paten, hak cipta, dan desain industri.
• Mengelola pendaftaran merek secara online melalui sistem e-Registration.
• Memberikan informasi publik terkait status dan legalitas merek, sehingga pemilik usaha dapat memantau apakah merek yang mereka gunakan telah resmi terdaftar.

Dengan menggunakan DJKI, pelaku usaha bisa memastikan bahwa merek, logo, atau inovasi mereka telah mendapat perlindungan hukum. Ini sangat penting untuk UMKM dan startup yang ingin mengembangkan bisnisnya secara aman tanpa risiko sengketa hukum di masa depan.

Cara Cek Merek di DJKI Secara Online

Cek merek di DJKI bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana berikut:
1. Kunjungi website resmi DJKI https://pdki-indonesia.dgip.go.id/
2. Pilih menu Pencarian Merek
3. Masukkan nama merek yang ingin dicek.
4. Klik pencarian data

Manfaat cek merek online:
• Mengetahui apakah merek sudah digunakan atau masih tersedia.
• Menghindari penolakan pendaftaran akibat kesamaan merek.
• Menentukan strategi branding yang aman dan efektif.
• Menghemat waktu dan biaya dibandingkan jika mendaftar tanpa pengecekan.

Melakukan pengecekan merek secara rutin juga membantu pelaku usaha untuk memantau potensi persaingan dan menyesuaikan strategi bisnis secara proaktif.

Tips Mengecek Merek yang Efektif

Untuk mendapatkan hasil cek merek yang optimal, beberapa tips berikut bisa diterapkan:
1. Gunakan kata kunci yang spesifik dan relevan dengan merek Anda.
2. Periksa ejaan dan variasi nama merek yang mirip agar tidak terjadi konflik di kemudian hari.
3. Pastikan memeriksa kelas barang/jasa yang sesuai dengan produk atau layanan Anda.
4. Catat semua hasil pengecekan untuk referensi saat pendaftaran resmi.
5. Lakukan pengecekan berkala, terutama jika bisnis Anda berkembang atau ada produk baru.

Dengan langkah ini, risiko konflik hukum dapat diminimalkan, dan strategi branding menjadi lebih aman dan terarah.

Opsi Jika Merek Sudah Terdaftar

Jika hasil pengecekan menunjukkan bahwa merek yang ingin Anda daftarkan ternyata sudah terdaftar, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari alternatif nama merek yang benar-benar unik. Pastikan nama tersebut belum digunakan oleh pihak lain agar risiko penolakan pendaftaran atau sengketa hukum dapat diminimalkan. Menciptakan nama yang khas dan mudah diingat juga akan membantu membangun identitas merek yang kuat di mata konsumen.

Selain itu, penting untuk memastikan bahwa merek baru tersebut sesuai dengan kelas barang atau jasa yang akan didaftarkan. Sistem klasifikasi DJKI menggunakan kategori tertentu untuk membedakan jenis produk dan layanan, sehingga pengecekan kelas yang tepat menjadi kunci agar pendaftaran merek berhasil dan legalitasnya terlindungi secara maksimal.

Manfaat Menggunakan Jasa Pendaftaran Merek HKI

Meski pengecekan bisa dilakukan sendiri, banyak pelaku usaha memilih menggunakan jasa pendaftaran merek HKI karena:
• Memastikan proses pendaftaran berjalan lancar dan sesuai prosedur DJKI.
• Mengurangi risiko kesalahan dokumen atau prosedur yang bisa menunda pendaftaran.
• Mendapatkan saran strategi branding dan pemilihan kelas merek yang tepat.
• Fokus pada pengembangan bisnis tanpa terbebani urusan administratif.

Dengan dukungan profesional, proses pendaftaran menjadi lebih cepat, aman, dan sesuai aturan hukum yang berlaku.

Pentingnya Mengetahui Perbedaan HKI dan HAKI

Memahami perbedaan HKI dan HAKI penting agar pelaku usaha dapat memilih jenis perlindungan yang paling sesuai. Cek merek di DJKI merupakan langkah awal yang wajib dilakukan sebelum mendaftar agar terhindar dari risiko sengketa dan penolakan.

Dengan dukungan jasa pendaftaran merek HKI berpengalaman, proses pendaftaran menjadi lebih mudah, cepat, dan aman. Pelaku usaha, UMKM, maupun startup bisa fokus mengembangkan bisnis dan strategi branding tanpa khawatir soal legalitas merek.

Jasa Pendaftaran Merek HKI Berpengalaman

Memilih jasa pendaftaran merek HKI berpengalaman memberikan berbagai keuntungan bagi pelaku usaha, termasuk:
• Proses pendaftaran lebih cepat dan tepat sesuai regulasi DJKI.
• Mengurangi risiko penolakan atau sengketa hukum.
• Panduan dalam memilih nama dan kelas merek yang aman.
• Dukungan untuk bisnis UMKM, startup, dan perusahaan skala besar.

Keuntungan utama:
• Mendapatkan panduan lengkap dari ahli HKI.
• Mempercepat pendaftaran merek dan sertifikasi resmi.
• Mendukung strategi perlindungan merek jangka panjang.
• Memberikan rasa aman karena semua proses legalitas ditangani profesional.

PERMATAMAS INDONESIA
Alamat : Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61 Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi Jawa Barat
Telp : 021-89253417
WA : 085777630555

LEGALITAS KAMI

AKTA PENDIRIAN No.15
AHU-0032144-AH.01.15 Tahun 2021
NPWP : 76.011.954.5-427.000
SIUP : 510/PM/277/DPMPTSP.PPJU
TDP : 102637007638
NIB : 0610210009793

KONTAK KAMI

Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61 Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi,Jawa Barat, Indonesia.

No Telp : 021-89253417
No HP/WA : 0857-7763-0555

Copyright @ 2023 – Jasa Merek HKI – Support DokterWebsite.ID